Selasa, 06 September 2016

Kamis, 21 April 2016

Observatorium Bosscha

Ingin mengajak anak Anda melihat langsung keindahan bintang dan bulan di angkasa? Cobalah datang ke Observatorium Bosscha yang berada di Lembang, Bandung, Jawa Barat. 
Meski sudah berusia 87 tahun, bangunan Observatorium Bosscha yang berbentuk kubah itu masih terlihat kokoh. Lewat teropong yang berada di dalam gedung itu, pada hari dan jam tertentu kita dapat menyaksikan langsung pesona benda-benda angkasa. 
Yang paling harus diperhatikan saat berniat mengunjungi Boschaa bersama keluarga atau anak-anak adalah mengetahui betul tentang peraturan bagaimana bisa berkunjung ke dalam gedung Bosscha. 
Jangan sampai sudah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, ternyata sampai sana tutup atau tidak boleh masuk karena bukan termasuk kunjungan rombongan yang telah mengantungi izin resmi dari Bosscha. 
Penting untuk diketahui bahwa Di Observatorium Bosscha terdapat 2 jenis kunjungan yaitu Kunjungan Siang & Kunjungan Malam. Dan pada setiap sesi kunjungan, Observatorium Bosscha bisa menampung sampai 200 orang. 
KUNJUNGAN SIANG  
Kunjungan siang untuk hari Selasa sampai Jumat hanya diperkenankan untuk kunjungan rombongan sekolah/universitas/instansi dengan minimal 25 orang peserta yang sebelumnya sudah melakukan perjanjian dengan pihak Bosscha. 
Namun, bila kita sebagai perorangan atau keluarga datang pada Selasa s/d Jumat pas kebetulan ada kunjungan rombongan lain dan belum mencapai 200 orang, kemungkinan besar kita dapat ikut bergabung. 
Tapi sebaiknya bila bersama anak-anak atau keluarga datanglah pada hari Sabtu karena belum tentu ada kunjungan rombongan setiap harinya dan pada Sabtu hari tersebut memang dialokasikan oleh Bosscha Observatorium untuk kunjungan personal atau keluarga. 
Di program kunjungan siang pada hari Sabtu ini, pengunjung perorangan atau keluarga dapat melihat cara kerja teleskop Zeiss (tidak meneropong) dan mendapat informasi astronomi di ruang multimedia, mengamati matahari dengan Real Time Solar Telescope melalui gambar proyeksi, tidak meneropong satu-satu.
Kunjungan per sesi dilakukan selama 1 jam dengan pembagian 15 menit pertama adalah penjelasan di kelas dan 45 menit selanjutnya dilakukan tour Teleskop Zeiss. 
Teleskop Zeiss merupakan teleskop terbesar yang berada di Observatorium Bosscha, dari keseluruhan jumlah 5 teleskop besar. Berada di dalam gedung kubah Observatorium Bosscha, seorang asisten secara langsung menjelaskan bahwa Teleskop Zeiss ini ini merupakan teleskop terbesar dan tertua di Observatorium Bosscha, dengan usia lebih dari 80 tahun. 
Mempunyai 2 lensa objektif dengan diameter masing-masing lensa 60 cm, dengan titik api atau fokusnya adalah 10,7 meter, teleskop ini biasa digunakan untuk mengamati bintang ganda visual, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, mengamati planet, mengamati oposisi planet Mars, Saturnus, Jupiter, dan untuk mengamati citra detail komet terang serta benda langit lainnya. 
Sampai sejauh ini, teleskop ini masih berfungsi dengan baik berkat perawatan dan pengecekan secara kontinyu yang dilakukan pada Hari Senin setiap minggunya (karena itu hari Senin, Observatorium Boschaa tutup). 
Biaya kunjungan siang untuk rombongan ke Observatorium Bosscha ini adalah Rp. 7.500/orang,- (di catat pada tahun 2013)  
Namun rasanya sayang sekali bila mengunjungi Observatorium Bosscha pada siang hari sehingga tidak terdapat jadwal melakukan peneropongan bintang. Oleh karena itu, kita bisa memilih untuk datang pada kunjungan malam. 
Jadwal KUNJUNGAN SIANG Observatorium Bosscha: 
Senin: TUTUP (hari perawatan TELESKOP) 
Selasa – Kamis (khusus rombongan sekolah/institusi)
  • Sesi I : 09.00
  • Sesi II : 11.00
  • Sesi III : 13.00
Jumat (khusus rombongan sekolah/institusi)
  • Sesi I : 09.00
  • Sesi II : 13.00
Sabtu (khusus keluarga/perorangan)
  • Sesi I : 09.00
  • Sesi II : 11.00
  • Sesi III : 13.00
Harga Tiket Masuk: Rp 7.500/orang, kapasitas 150 Orang
 

KUNJUNGAN MALAM 
Kunjungan malam hanya berlangsung pada bulan April -Oktober (3 malam per bulan di musim kemarau)
Waktu kunjungan: pukul 17.00 – 20.00 WIB 
Biaya Rp 10.000/orang, kapasitas 150 Orang
Pada kunjungan malam, jika langit cerah (tidak mendung/hujan/berkabut), pengunjung dapat mengunjungi teleskop Zeiss (tidak meneropong), mendapat info astronomi di ruang multimedia, mengamati bulan & objek-objek lain menggunakan teleskop Unitron dan Bamberg dengan mengantri satu per satu.
Jika cuaca tidak mendukung, acara tetap berjalan tanpa peneropongan.
Untuk tahun 2013, jadwal Kunjungan Malam yang tersedia adalah: 
CARA PENDAFTARAN* 
Untuk kunjungan keluarga/perorangan (kurang dari 25 orang) : 
  • Mohon konfirmasikan kehadiran lewat email ke kunjungan@as.itb.ac.id atau via telp ke 022-2786001 
  • Pembayaran dapat dilakukan di tempat (saat datang berkunjung).
*Informasi untuk kunjungan Rombongan ada di bagian terbawah halaman ini. 
INFORMASI PENTING: 
Pada tahun 2013 ini, Observatorium Bosscha TIDAK menerima kunjungan pada:
  • Hari Senin (ada perawatan instrumen)
  • Hari Minggu dan hari libur nasional
  • Pergantian tahun (tanggal 21 Desember 2013 - 5 Januari 2014)
  • Bulan puasa dan libur Idul Fitri (10 Juli - 19 Agustus 2013)
  • Tanggal 9 Februari 2013
  • Tanggal 27 April 2013
  • Tanggal 28, 29, 30 dan 31 Mei 2013
  • Tanggal 1, 2, 3, 4, 5 Oktober 2013
Pengunjung diharap:
  • Datang tepat waktu dan sesuai jumlah yang terdaftar sebelumnya (kapasitas maksimal adalah 150 orang) 
  • Menjaga kebersihan dan ketertiban selama berkunjung di observatorium
  • Memakai pakaian yang rapi dan sopan
  • Memarkir bus atau kendaraan besar lain di tepi jalan, lalu berjalan kaki ke Observatorium Bosscha (kira-kira 1 km). Apabila pengunjung menggunakan mobil biasa, dapat masuk ke kompleks observatorium
  • Tidak membawa binatang peliharaan
  • Tidak mengadakan kegiatan makan bersama di kompleks observatorium
  • Tidak mengadakan acara seperti pembagian rapor, games, outbond, foto pre-wedding, di kompleks observatorium
Sejak berdirinya Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1959, Observatorium Bosscha menjadi bagian dari ITB dan berfungsi sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal astronomi di Indonesia. Keberadaannya yang sangat penting bagi kemajuan ilmu astronomi di Indonesia bahkan dunia nampaknya tidak didukung oleh kebijakan pemerintah daerah setempat. 
Saat ini keberadaan Observatorium Bosscha kian memprihatinkan. Kurang tegasnya dinas-dinas terkait seperti pertanahan, agraria, dan pemukiman dalam pemberian ijin telah mengancam fungsi Observatorium Bosscha sehingga dianggap tidak layak lagi untuk mengadakan pengamatan. Kawasan terbangun di Lembang yang seharusnya hanya 10 persen dari luas area, kini telah berkembang lebih dari 50 persen. Perkembangan permukiman di daerah Lembang dan kawasan Bandung Utara yang tumbuh pesat telah mengubah guna lahan hutan-hutan kecil dan area pepohonan tertutup menjadi area pemukiman, vila, ataupun daerah pertanian yang bersifat komersial. Akibatnya banyak intensitas cahaya dari kawasan pemukiman yang menyebabkan terganggunya penelitian atau kegiatan peneropongan yang seharusnya membutuhkan intensitas cahaya lingkungan yang minimal.
Mari kita selamatkan salah satu observatorium terpenting di belahan bumi selatan ini jika tidak mau Bosscha hanya menjadi sekelumit kenangan kisah sejarah.

INFORMASI untuk KUNJUNGAN ROMBONGAN: 
Pendaftaran: 
Untuk mendaftar, dengan mengirim surat via pos atau faksimil yang ditujukan kepada Kepala Observatorium Bosscha dengan alamat:
Observatorium Bosscha
FMIPA Institut Teknologi Bandung
Lembang, Bandung 40391
Jawa Barat, Indonesia
No Fax.: +62-22-2786001
 
Untuk pengunjung dari sekolah/institusi, surat harus resmi (menggunakan kop surat, tanda tangan dan berstempel) dan mencantumkan:
  • Hari dan tanggal berkunjung
  • Jam berkunjung
  • Jumlah orang yang akan berkunjung
  • Kelompok usia pengunjung (TK, pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswa, guru, atau keluarga)
Pengunjung akan dicatat di buku pendaftaran setelah surat diterima. Observatorium Bosscha tidak melayani pendaftaran secara lisan/lewat telpon/email.
Sedangkan pengunjung keluarga/perorangan (dengan jumlah kurang dari 25 orang) dapat menghubungi lewat telp/email.
Observatorium Bosscha tidak menerima pendaftaran dari agen biro perjalanan atau travel.
Untuk informasi jadwal kunjungan rombongan, dapat mengubungi:
Observatorium Bosscha
FMIPA – ITB
Telp/Fax: 022-2786001
Email: kunjungan@as.itb.ac.id
Sumber tulisan: 

Pantai Ramah Anak di Ancol

Bagi warga Jakarta yang ingin menikmati suasana pantai dengan jarak tempuh yang cukup dekat sepertinya hanya mempunyai satu pilihan yaitu pantai-pantai di kawasan Ancol, Jakarta Utara. 
Menyadari besarnya keinginan warga Jakarta akan wisata pantai yang bersih, pihak pengelola Taman Impian Jaya Ancol pun terus berbenah untuk memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik bagi para pengunjungnya. 
Saat ini ada beberapa pantai yang dapat kita nikmati di Ancol, dan beberapa diantaranya cukup menyenangkan bila kita membawa anak-anak turut serta.  Walaupun kualitas air laut yang kurang bersih untuk kita berenang didalamnya, namun masih banyak fasilitas lain yang dapat kita nikmati selama berwisata di pantai-pantai yang ada di Ancol. 
Yuk kita intip satu persatu, pantai apa saja yang ramah anak di Ancol dan berbagai fasilitas penunjangnya :) 
1. Pantai Ria 
Pantai ini memiliki karakteristik yang menonjol, selain memiliki keindahan suasana laut yag begitu indah, juga adanya replika Kapal Pecah yang berdiri kokoh menjulang tinggi di tengah-tengah dataran pantai. Tak heran, kalau para pengunjung pantai ini, banyak yang menyaksikan dan mencoba memasuki ruang Kapal Pecah. Selain itu, replika Kapal Pecah bisa menjadi suatu pengetahuaan bagi anak-anak. Mereka bisa mengenal kapal yang persis seperti kapal sungguhan, yang terdampar ditepi pantai.


Di Pantai Ria ini anda tidak diperbolehkan berenang, karena pantainya termasuk pantai yang curam. Sepanjang pantai ini telah dibuat tanggul, yang sekaligus berfungsi sebagai pilar-pilar yang bisa dipergunakan untuk duduk-duduk. Dan Pantai Ria ini memang diperuntukan bagi para pengunjung yang hendak berolahraga Joging atau bersepeda. Karena itu sepanjang pantai ini telah dibuatkan tanggul dan Joging track, dengan panjang pantai 500 meter.
Selain bermain-main di replika Kapal Pecah, anak-anak juga bisa bermain pasir di sekitar bagunan kapal. Tidak usah khawatir bila tidak membawa alat-alat bermain pasir dari rumah, karena di sekitar Pantai Ria banyak pedagang yang menjualnya walaupun dengan harga yang cukup mahal (sekitar Rp. 40.000,- untuk satu set ember berisi sekop dan cetakan warna warni).

Saat bermain di Replika Kapal Pecah, sebaiknya para orangtua/pendamping ikut masuk ke dalam untuk mengawasi, karena bangunan replika ini cukup tinggi, terutama permainan perosotannya, dan lumayan licin. Jadi untuk anak-anak balita wajib untuk didampingi dan untuk anak-anak yang sudah besar juga harus diawasi. Yang paling menyenangkan adalah saat anak-anak berada di atas bangunan kapal, mereka bisa melihat pemandangan pantai lepas yang indah dan luas.  
2. Trans Bende 
Selesai bermain pasir dan main di replika Kapal Pecah di Pantai Ria, jangan lupa ajak anak-anak mencoba Trans Bende yang terletak tepat di seberang parkir mobil di Pantai Ria. Trans Bende adalah kereta choo-choo train lengkap dengan rel-nya. Hanya dengan membeli tiket Rp.10.000,-/orang , kita pun bisa menikmati semilir angin pantai sepoi-sepoi sambil melihat pemandangan pantai dengan rute mulai dari stasiun Pantai Ria ke stasiun Pantai Bende dan kembali lagi ke stasiun di Pantai Ria.

3. Pantai Beach Pool
Bila anak-anak ingin mandi atau berenang di laut sambil bermain pasir di pantai landai, maka kita harus ajak mereka ke Pantai Beach Pool yang terletak beberapa ratus meter dari Pantai Ria. 
Tidak usah khawatir dengan fasilitas bilas dan bersih-bersih setelah berenang di pantai Beach Pool ini karena telah tersedia fasilitas bilas & toilet yang cukup bersih. Jangan lupa untuk membawa baju ganti, alat mandi dan handuk. Dan yang terpenting adalah pengawasan ketat dari para orangtua dan pendamping terhadap anak-anaknya yang sedang bermain di pantai atau berenang di laut. 
Sebaiknya datanglah pagi hari atau bukan saat weekend / hari libur bila ingin memperoleh spot tempat menggelar tikar yang nyaman di Pantai Beach Pool ini. Dan hebatnya lagi, pantai ini buka sampai malam hari lho..jadi berenang malam-malam di pantai pun diperbolehkan asalkan ada pengawasan yang sangat ketat dari orangtua.  Saat malam hari, duduk di Beach Pool ini adalah tempat yang paling pas menikmati kerlap kerlip lampu dari resto Dermaga yang sengaja dibangun di tengah laut. 
4. Pantai Bende
Dulunya pantai ini menjadi favorit para pengunjung yang ingin leyeh-leyeh di dalam tenda sewaan sepanjang pantai Bende, namun sayangnya sepertinya jasa penyewaan tenda saat ini sudah tidak ditiadakan
Dulunya pasir di Pantai Bende ini adalah pasir biasa, namun belum lama ini pihak pengelola Ancol menambahkan pasir putih sehingga pantai ini terlihat lebih bersih dan luas. Yang ingin piknik dan gelar tikar disini masih boleh kok walaupun pemandangan lautnya terhalang dengan tanggul dan jogging track. 
Di seberang parkiran Pantai Bende ini juga terdapat stasiun kereta api choo choo train yang bisa membawa kita sampai ke Pantai Ria. 
Yang istimewa dari Pantai Bende ini adalah pada bagian ujung pantai terdapat jalan menuju jembatan Dermaga Cinta yang panjang dan terbuat dari kayu . Berjalan-jalan di jembatan Dermaga Cinta ini pasti memberi kenangan tersendiri bagi anak-anak karena selain panjang dan menjorok ke tengah laut, saat akhir pekan banyak pencari kepiting dan kerang yang langsung menawarkan hasil tangkapannya di bawah jembatan kepada para pengunjung. 
Selain itu , bila menyusuri Jembatan Dermaga Cinta ini pada sore hari, kita bisa mampir ke Resto Le Bridge yang berada ditengah laut. Beristirahatlah sejenak sambil menyantap hidangan ringan sambil menikmati indahnya langit semburat oranye saat matahari terbenam. 
5. Pantai Ancol Beach City 
Inilah pantai terbaru di kawasan Ancol. Lokasinya agak jauh dari pantai-pantai yang telah ada sebelumnya dan berada di belakang sebuah mal terbaru yang sengaja dibangun oleh pihak Ancol untuk para pengunjung yang ingin bersantai, berwisata kuliner a la mall sambil menikmati pemandangan laut. 
Bisa dikatakan bahwa Ancol Beach City ini adalah satu-satunya mal di Jakarta yang mempunyai pantai pasir putih di halaman belakangnya
Namun yang harus diketahui,  pengunjung tidak diperkenankan untuk berenang di laut Ancol Beach City ini dikarenakan pantainya yang curam. Nyemplungin kaki aja siy boleh, tapi gak boleh berenang-renang seperti di Pantai Beach Pool. Pasirnya yang putih bersih dan luas menjadikan tempat ini sangat cocok untuk anak-anak bermain pasir, bersantai dan berlari-larian di pantai . 
Pantai ini juga buka sampai malam lho, dan yang istimewa dari Pantai Ancol Beach City ini adalah setiap bulannya tanggal 22 ada pertunjukan Fire Works atau Kembang Api GRATIS! Dan pada hari Sabtu dan Minggu juga selalu ada Live Band Show yang memeriahkan suasana walaupun volume suaranya lumayan keras / berisik. 
6. Pelabuhan Marina Ancol 
Ada satu lagi tempat di Ancol yang mungkin menarik untuk dikunjungi bersama anak. 
Pelabuhan Marina Ancol ini diperuntukan untuk kapal-kapal kecil terutama kapal-kapal pribadi dan kapal pesiar. Selain itu Pelabuhan Marina Ancol  juga melayani penyeberangan ke kepulauan seribu, dan charter berbagai ukuran kapal. Bila Ayah Ibu ingin mencari penawaran paket yang paling pas untuk berwisata ke kepulauan seribu seperti ke pulau tidung, pulau pramuka dan lain-lain , di kantor Pelabuhan Marina ini terdapat banyak agen wisata yang menawarkan berbagai paket wisata  dan jadwal keberangkatan ke kepulauan Seribu.

Atau ingin menyewa Private Yacht untuk berwisata bersama keluarga? Disinilah Ayah Ibu bisa memilih kapal pesiar mewah yang diinginkan sekaligus tawar menawar dengan pihak pengelola kapal.  Bila menggunakan jasa agen wisata,  jadwal pulang dari salah satu pulau di Kepualan Seribu kembali ke Pelabuhan Marina Ancol biasanya adalah jam 2 siang. Nah bila menyewa kapal pesiar pribadi kita bisa minta pulang dari lokasi sekitar jam 4-5 sore sehingga bisa sempat menikmati pemandangan sunset di tengah laut. 
7. Wisata Perahu & Perahu Hias di Pantai Ancol 
Selain menikmati suasana pantai, di pantai-pantai ramah anak yang telah disebutkan di atas, para keluarga juga bisa menikmati suasana laut lepas dengan menyewa perahu yang sering ditawarkan oleh para “tukang perahu” berseragam resmi dari Taman Impian Jaya Ancol. 
Tidak ada harga yang fixed untuk bisa menikmati wisata perahu ini, semua tergantung dari banyaknya orang yang ikut dalam 1 perahu dan harga yang diberikan pun masih bisa sedikit ditawar. 
Wisata perahu ini biasanya memakan waktu sekitar 15 menit untuk satu kaliputaran. Dan bila menginginkan suasana berbeda, yuk mencoba wisata perahu hias yang hanya beroperasi di malam hari. Perahu-perahu dengan lampu hias ini pun tampak cantik dari pinggir pantai saat mereka melintas di tengah laut.

Untuk naik Perahu Hias ini bisa dari dua tempat, yaitu dari halaman depan resto Seaside Suki atau di pantai halaman belakang Mal Ancol Beach City. Kami sendiri lebih senang bila naik dari halaman Seaside Suki karena sepanjang perjalanan kita bisa melihat lampu kerlap kerlip di sepanjang pantai dan melewati Jembatan Dermaga Cinta untuk kemudian kembali lagi ke Seaside Suki. 
Bila berminat menikmati wisata perahu hias, jangan lupa bawakan jaket untuk anak-anak tercinta karena perahu akan bergerak menembus angin malam di tengah lautan. Dan selalu ingatkan anak-anak untuk selalu duduk di tempatnya agar terhindar dari resiko tercebur ke laut. 
O iya, untuk menikmati suasana pantai di seluruh pantai yang ada di Ancol ini tidak dikenakan biaya lagi lho, kita hanya cukup membayar tiket masuk dan tiket kendaraan di pintu gerbang utama Taman Impian Jaya Ancol. 
Demikian lah sharing dari kami tentang pantai-pantai ramah anak di Taman Impian Jaya Ancol. Semoga bermanfaat ya..
Jadi, pantai mana yang akan jadi pilihan Ayah Ibu untuk menikmati suasana pantai bersama anak-anak tercinta? Apapun pilihannya, selama dilakukan bersama keluarga yang kita sayangi pastilah menyenangkan :)

Taman Pintar

Daerah Istimewa Yogyakarta selain punya Kraton, Malioboro dan obyek wisata lain juga punya tempat rekreasi untuk keluarga dan anak - anak. Tempat ini selain memberi hiburan juga membuat pintar tanpa bikin bosan. 
Selain bikin pintar, Taman Pintar yang berdiri sejak tahun 2006 ini berlokasi di tengah kota sehingga bisa kita jangkau dengan mudah yaitu sekitar 10 menit berjalan kaki dari Malioboro
Dengan luas lebih dari 6500 meter persegi, Taman Pintar dibagi menjadi beberapa bagian: Playground, Gedung Memorabilia, Gedung Oval-Kotak, Wahana Bahari, Rumah Gerabah, Rumah Batik, Gedung PAUD Barat, dan Gedung PAUD Timur dan yang terbaru adalah Gedung Planetarium. 
Gedung kotak, bukan hanya bentuknya yang kotak, tetapi barang-barang didalamnya juga banyak yang berbentuk kotak. Kotak dan oval sebenarnya melambangakan science itu sendiri. Sedangkan Gedung Memorabilia merupakan gedung yang menampilkan peraga pembelajaran sejarah dan budaya. 
Setelah membeli tiket masuk, pertama kita akan diarahkan memasuki Gedung Memorabilia yang berisi memorabilia Keraton Jogja dan Presiden Indonesia, kemudian baru memasuki Gedung Oval-Kotak yang isinya wahana dan alat peraga berbasis sains. Nah di dalam gedung inilah anak-anak mulai berlarian kesana kemari, melihat dan mencoba berbagai alat peraga.
Setelah puas melihat-lihat dan mencoba alat peraga yang berbeda-beda, pengunjung akan kembali ke area Playground, karena rute di dalam gedung akan 'memaksa' pengunjung untuk melewati setiap bagian gedung dan akhirnya kembali lagi ke area Playground di luar.
Wahana di Gedung Memorabilia: 
  • Tokoh Pendidikan 
  • Sejarah Kesultanan Keraton 
  • Kepustakaan Kepresidenan 
Wahana di Gedung Oval: 
  • Zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi
  • Zona Agro
  • Generator Pedal
  • TV Trainer
  • Zona Teknologi Komunikasi
  • Generator Van De Graaf
  • Zona Nuklir
  • ICT Melihat Bumi
  • Zona Harmoni Alam
  • Demo Sains
  • Terowongan Ilusi
  • Zona Dome Area
  • Aquarium Air Tawar
Wahana di Gedung Kotak: 
  • Zona Standar Nasional Indonesia (SNI)
  • Zona Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
  • Zona Pengolahan Susu
  • Zona Air Untuk Kehidupan
  • Zona Teknologi Otomotif
  • Zona Perpustakaan
  • Zona Planning City
  • Zona Keris
  • Zona Batik
  • Zona Wayang
  • Gamelan
  • Candi Borobudur
  • Pipa Berisik
  • Peraga Hukum Archimedes
Wahana Penunjang di Taman Pintar: 
  • Tapak presiden dan prestasi
  • Rumah Gerabah
  • Rumah Batik
  • Gedung PAUD Barat
  • Gedung PAUD Timur 
  • Wahana Bahari
  • Book Store
  • Desaku Permai
  • Food Court
  • Masjid
  • Planetarium
  • Playground 
Berbagai Wahana Menarik di Taman Pintar 
Di Taman Pintar terdapat aneka wahana yang bisa dilihat bahkan kita coba. Jangan kaget kalau tahu - tahu mendengar suara arungan keras yang berasal dari tiruan Tyranosaurus yang beken disebut T Rex. Selain itu pengunjung dapat melihat gambar fosil dan permainan tentang dinosaurus yang ditampilkan melalui layar lebar.
Yang seru disini kita bisa mencoba sejumlah alat peraga, dari mulai generator pedal sampai simulator gempa. Dalam simulator gempa ini pengunjung dipersilahkan mencoba guncangan dengan kekuatan 4 skala ritcher.
Gempa buatan ini diatur dengan perangkat lunak khusus berbasis sistem operasi Windows yang diletakkan di sebelah ruang peraga. Untuk menciptakan goyangan alat peraga itu digunakan tenaga mesin hidrolik dengan daya dukung listrik sebesar 30 KVA (Kilo volt Amphere). Maksimal daya tampung alat peraga itu adalah 1000 kilogram atau jika dimasuki pengunjung maksimal empat orang. 
Biaya yang dibutuhkan untuk membuat zona ini sendiri mencapai Rp 2 miliar, yang merupakan sumbangan dari pemerintah pusat, BMKG, dan pemerintah DIY. Khusus untuk alat peraga simulator gempa sudah Rp 1,5 miliar sendiri! 
Bukan cuma merasakan di goyang - goyangnya doang lho, tapi disini juga pengunjung bisa belajar apa yang harus pertama dilakukan kalau terjadi gempa.
 
Lanjut ke lantai kedua dan seterusnya, di sana masih terdapat benda-benda dalam kegiatan sehari-hari, yang sebelumnya tidak kita pikirkan. Benda-benda tersebut mulai dari pengolahan air, pengolahan susu menjadi susu bubuk, perkaitan kendaraan bermotor, awal mula komputer dan HP dibuat dan lainnnya.
Jadi jika ke sini dijamin tidak rugi. Di lantai paling atas kita bisa melihat film 3 dimensi selam 15 menit dengan membayar Rp 15.000,- saja. 
Berikut ini adalah foto-foto suasana yang menggambarkan betapa asyiknya anak-anak berpetualang, bermain sambil belajar di Taman Pintar: 
 
Planetarium Taman Pintar 
Planetarium di Taman Pintar ini adalah yang keempat di Indonesia setelah yang ada di Jakarta, Surabaya, dan Tenggarong - Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Namun dari semuanya itu, hanya planetarium di Taman Pintar ini saja yang menggunakan proyektor digital. Proyektor jenis ini memiliki kelebihan dapat memutar/menampilkan film dan gambar-gambar tambahan secara mudah.
Jangan lupa, planetarium sangatlah berbeda dengan observatorium. Planetarium adalah tempat wisata dan hiburan yang terbuka untuk semua orang, sementara observatorium (contohnya Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung) adalah tempat pengamatan dan penelitian yang tidak bisa dimasuki sembarang orang.
Planetarium Taman Pintar ini  dilengkapi dengan kursi penonton yang dapat direbahkan. Dalam setiap pertunjukannya, planetarium akan menampilkan situasi langit Yogyakarta pada saat itu untuk memberikan gambaran peredaran benda-benda langit yang berubah dari waktu ke waktu.
Penonton juga akan disuguhi film tentang terbentuknya alam semesta dan diakhiri dengan film "Rocket Man" yang bercerita tentang perjalanan manusia ke bulan. 
Untuk menikmati pertunjukan di dalam Planetarium Taman Pintar ini, kita harus membeli tiket seharga Rp 15.000,- per orang. Pertunjukannya dilaksanakan setiap satu jam sekali dan kapasitas ruangannya adalah 50 kursi. Tidak ada nomor yang tertera di setiap kursi, jadi penonton dibebaskan untuk memilih tempat duduk. Pertunjukan di dalam sebuah planetarium biasanya memerlukan ruangan yang gelap.
Jadi pengunjung akan dilarang untuk mengoperasikan benda-benda yang dapat mengeluarkan cahaya karena akan mengganggu jalannya pertunjukan. Mata kita membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk beradaptasi dengan kegelapan, sehingga gangguan cahaya sedikit saja akan membuat mata kita tidak sensitif dengan kegelapan lagi. Selain itu, pengunjung yang takut dengan kegelapan (misalnya anak kecil) juga disarankan untuk tidak menyaksikan pertunjukan. Terutama bila dapat menimbulkan kegaduhan di ruangan.
Taman Pintar untuk sang Adik  
Biasanya calon pengunjung Taman Pintar selalu mengira bahwa wahana-wahana di sini yang lebih cocok untuk anak-anak usia TK dan SD. Lantas bagaimana dengan adik-adik balita di Taman Pintar? Wah jangan khawatir, karena khusus untuk anak-anak usia 2-7 tahun, Taman Pintar sudah menyiapkan 2 gedung khusus PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yaitu PAUD Barat dan PAUD Timur.
Di PAUD Barat terdapat lounge area, technology and science (replika pesawat terbang dan kapal selam), perpustakaan, ruang profesi, ruang ragam budaya dan agama. 
Dan di PAUD Timur, terdapat ruang tunggu, ruang komputer khusus untuk anak, ruangan khusus untuk bermain Block Puzzle, Karaoke, ruang pentas dan area Petualangan. 
Jadi tidak hanya kakak-kakak besar saja yang bisa menikmati fasiltas di Taman Pintar, karena untuk balita dan adik-adik yang berusia kurang dari 7 tahun fasilitas permainan indoor-nya juga sudah tersedia dengan lengkap.
Selain fasilitas bermain indoor, adik-adik kecil ini juga masih bisa memainkan alat-alat peraga di area Outdoor Playground sambil mengenal dunia Sains seperti: Parabola Berbisik, mengenal cara kerja Katrol, Taman Air Menari, Pipa Bercerita dan masih banyak lagi. 

Tips menikmati bermain di Taman Pintar: 
Harap diingat, Taman Pintar hanya buka dari hari Selasa sampai Minggu (hari SENIN : TUTUP untuk perawatan).
Jam Buka Taman Pintar: Selasa s/d Minggu pukul 09.00-16.00 WIB
Ada baiknya untuk berkunjung ke Taman Pintar bukan saat akhir pekan atau musim liburan sekolah agar lebih nyaman dan anak-anak bisa puas mencoba semua alat peraga tanpa antri atau berdesakan. 
Pengunjung Taman Pintar ini pun dibatasi 10.000 orang per hari oleh pihak pengelola karena mereka menyadari membludaknya pengunjung akan mengurangi kenyamanan. 
 
Harga Tiket Masuk Taman Pintar:

Taman Pintar dapat dikunjungi oleh siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa. K
alau sekedar ke area Playground saja pengunjung tidak harus membayar. Pengunjung baru perlu membayar tiket jika masuk ke dalam Gedung Memorabilia + Gedung Oval-Kotak.
Dan berhubung ini adalah Taman Pintar, yang dianggap usia anak adalah sampai kelas 2 SMA. Namun, biaya yang dikeluarkan ini relatif murah dibandingkan dengan ilmu sekaligus hiburan yang didapat. 
Kunjungan pribadi, atau tidak rombongan, informasi harga tiket masuk Taman Pintar sebagai berikut (dicatat pada tahun 2014):

Harga Tiket Masuk 
(Gedung Memorabilia + Gedung Oval-Kotak): 
  • Anak-anak Rp. 10.000,-
  • Dewasa Rp. 18.000,-
Untuk wahana tertentu pengunjung dibebankan biaya kembali: 
  • Gedung PAUD Rp. 3.000,-(untuk anak-anak usia 2-7 tahun) 
  • Planetarium Rp. 15.000,-
Wahana theater 3D:
  • Dewasa/Umum Rp. 20.000/orang
  • Pelajar         Rp. 15.000,-     
  • Rombongan Rp. 15.000,- (Minimal 20 orang)
Bila memiliki banyak waktu untuk bermain, berikut adalah pilihan kegiatan alternatif yang anak-anak bisa lakukan selama di Taman Pintar:
 
Di beberapa bagian Taman Pintar memang terlihat kurang baik perawatannya. Tidak sampai buruk, tapi kalau lebih terjaga perawatannya pasti Taman Pintar akan lebih keren lagi. Anak Indonesia harus pintar dalam segala hal, termasuk pintar menjaga kebersihan dan pintar dalam menggunakan fasilitas umum. Overall, kesan berkunjung ke Taman Pintar adalah selalu seru dan menyenangkan. :)
Sumber tulisan:
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html